Tidur adalah salah satu faktor utama yang memengaruhi kesehatan mental. Saat tubuh mendapatkan tidur yang cukup, otak dapat memproses emosi dan memperkuat memori. Sebaliknya, kurang tidur dapat menyebabkan suasana hati yang buruk, mudah marah, dan penurunan konsentrasi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering mengalami gangguan tidur memiliki risiko lebih tinggi terkena depresi dan kecemasan.
Selain itu, tidur yang berkualitas membantu tubuh mengatur hormon stres seperti kortisol. Ketika tidur terganggu, hormon stres meningkat dan dapat memicu perasaan cemas atau gelisah. Hal ini menunjukkan bahwa tidur bukan hanya soal istirahat fisik, tetapi juga tentang pemulihan mental dan emosional. Oleh karena itu, menjaga kualitas tidur sangat penting untuk kesehatan psikologis secara keseluruhan.
Tidur yang cukup juga berperan dalam meningkatkan kemampuan berpikir dan pengambilan keputusan. Otak yang lelah cenderung lebih lambat dalam memproses informasi dan membuat kesalahan lebih sering. Dengan tidur yang optimal, fungsi kognitif tetap terjaga, sehingga seseorang bisa menghadapi tantangan sehari-hari dengan lebih baik. Mengabaikan tidur secara konsisten dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan mental dan produktivitas.
